22 Puskesmas di Mamuju Telah Salurkan PMT

22 Puskesmas di Mamuju Telah Salurkan PMT

Terassulbar.com, Mamuju – Sebanyak 22 puskesmas di Kabupaten Mamuju telah menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal protein tinggi.

PMT itu adalah makanan tambahan yang diberikan kepada  balita dengan tiga kategori, yakni gizi kurang, berat badan tidak naik, dan berat badan kurang. Selain balita, juga menyasar ibu hamil Kurang Energi Kronis atau KEK.

Makanan bertujuan untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting dan wasting pada balita serta ibu hamil KEK sejak dini di Kabupaten Mamuju.

“Dari 23 puskesmas, 22 itu semua mulai semua menyalurkan PMT, kecuali Puskesmas Salissingan, Kecamatan Balabakang. Tapi mudah-mudahan dalam waktu dekat ini juga sudah bisa,” kata Kabid Kesmas, Dinkes Mamuju, Dewi Sundari, Rabu (27/09/23).

Sejumlah kendala dialami puskesmas yang berada di daerah tersebut. Di antaranya cakupan wilayah sasarannya tersebar di sejumlah pulau. Sementara insentif kader posyandu yang menyajikan makanan di dapur sangat terbatas.

Dewi menguraikan, berdasarkan juknis PMT, biaya sekali masak untuk satu orang sasaran senilai Rp26.500. Dari nominal itu, kader hanya menerima 15 persen. Tidak hanya itu saja, 15 persen itu masih dikurang 5 persen untuk administrasi dan pelaporan kegiatan.

“Kalau itu yang mau dipakai kader untuk transpor ke pulau-pulau. Inilah yang menjadi kendala kita sekarang,” bebernya.

Dewi berharap, ada keterlibatan pemerintah desa untuk menengahi kendala tersebut. Utamanya dalam membantu bentuk anggaran. Apalagi, Dinkes Mamuju dan pemerintah desa memiliki tujuan yang sama untuk mempercepat penurunan stunting.

“Ke depan mudah-mudahan ada sharing dari desa. Supaya bisa menambah, minimal penganggti transpornya kader untuk datang memasak. Kita mau meningkatkan gizi pada balita gizi kurang maupun ibu hamil KEK,” tandas Dewi. (adv)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *