Tanggapan Suraidah Setelah Harga BBM Non Subsidi Naik
Terassulbar.com, Mamuju – Pemerintah telah menaikan harga bahan bakar non subsidi per 1 Oktober 2023, harga BBM Pertamax naik menjadi Rp 14.000 per liter dari sebelumnya Rp 13.300 per liter.Kemudian Pertamax Turbo menjadi Rp 16.600 per liter dari sebelumnya Rp 15.900 per liter.
Harga Dexlite per 1 Oktober 2023 juga naik dari Rp 16.350 per liter menjadi Rp 17.200 per liter. Adapun harga Pertamina DEX juga naik dari Rp 16.900 per liter menjadi Rp 17.900 per liter. Terakhir Pertamax Green 95 dari Rp 15.000 per liter menjadi Rp 16.000 per liter.
Hal tersebut ditanggapi Ketua DPRD Sulawesi Barat, Dr Hj Sitti Suraidah Suhardi. Menurut Suraidah, kenaikan harga BBM non subsidi akan berpengaruh besar terhadap sektor industri. Sebab sektor industri, apalagi industri-industri besar menggunakan BBM non subsidi.
“Akibatnya harga-harga bahan pokok semakin naik, masyarakat bisa-bisa semakin susah, karena sektor industri menggunakan BBM non subsidi,” kata Suraidah, 28 Oktober 2023.
Di tengah ketidak stabilan ekonomi, menurut Suraidah, sangat tidak tepat langkah pemerintah pusat menaikkan harga BBM non subsidi. Karena akan membuat rakyat semakin susah sebab harga-harga bahan pokok makin naik, seperti beras.
Selain itu, sebagai konsumen BBM non subsidi, Ketua DPRD Sulbar tak sepakat langkah pemerintah kembali menaikan BBM non subsidi. Kenaikan harga BBM non subsidi akan membuat belanja perjalanan pemerintah semakin membengkak.
“Apalagi pemerintah pusat tidak menjelaskan kepada publik secara transpara mengapa BBM non subsidi harus dinaikkan, saya saja kaget tiba-tiba harga BBM naik lagi,” pungkasnya. (adv)