Mayarakat Desa Bulu Mario Sambut Baik Normalisasi Parit
Terassulbar.com, Pasangkayu – Dampak normalisasi parit di Desa Bulu Mario, Pasangkayu kini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bulu Mario. Pembangunan tersebut menghubungkan empat titik di Desa tersebut, yang melewati Dusun Tri tunggal, Dusun Lomanja, dan Dusun Panca Wisma.
Normalisasi yang bersumber dari dana desa tersebut meliputi Dusun Tri tunggal ada dua titik, titik pertama volume 100 meter dengan anggaran 11.250.000 lalu titik kedua volume 200 meter 22.250.000. Selanjutnya Dusun Lomanja satu titik volume 650 meter dengan anggaran 71.850.000, dan terakhir Dusun Panca Wisma volume 300 meter anggaran 33.250.000.
Kepala Desa Bulu Mario, Muh. Alwi, mengatakan pembangunan ini telah direspon baik oleh masyarakat terlihat dan pihaknya juga telah melaksanakan musyawarah desa yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat termasuk Ketua BPD Desa Bulu Mario pada Sabtu 22 Juli 2023.
“Terkait dengan pembangunan normalisasi parit, kami sepenuhnya telah membicarakan dengan masyarakat melalui musyawarah desa dan masyarakat sendiri tidak keberatan dengan adanya pembangunan tersebut, bahkan cenderung merespon positif,” kata Kepala Desa Bulu Mario, Muh. Alwi.
Alwi mengungkapkan dalam musyawarah bersama masyarakat yang juga dihadiri Camat Sarudu, Ketua dan Anggota BPD Bulu Mario, Pendamping Desa, Binmas, Babinsa, serta Tokoh Masyarakat dan Pemuda itu dibahas juga terkait dengan penggunaan alat berat dalam pembangunan normalisasi parit tersebut, hal itu dilakukan karena masyarakat cenderung lebih sepakat menggunakan alat berat karena lebih maksimal dan efisien.
“Ditambah lagi, akan menghambat aktifitas masyarakat yang mayoritas petani jika mereka mesti melibatkan diri dalam proses penggalian parit, masyarakat lebih mempercayakan penggunaan alat berat ditambah lagi upah penggalian tidak sebanding jika masyarakat meninggalkan aktifitas pertaniannya,” ungkap Alwi.
Selain itu Alwi juga menjelaskan penggunaan alat berat terhadap normalisasi tersebut juga mempertimbangkan waktu dan keterbatasan manusia terkait penggalian juga masih kurang. Ditambah lagi dengan kondisi parit yang dipenuhi batang sawit, kelapa, dan pohon besar lainnyatidak memungkinkan untuk menggunakan tenaga manusia.
Alwi juga berharap dengan adanya normalisasi parit tersebut, dapat bermanfaat bagi masyarakat Bulu Mario, khususnya terhadap pengairan pertanian dan perkebunan di desa tersebut.
“Semoga apa yang kita bangun ini dapat memajukan Desa Bulu Mario lebih baik lagi dan masyarakat dapat memperoleh manfaat pembangunannya, ditambah lagi sejak selesainya penggalian parit, wilayah tersebut tidak tergenang banjir lagi saat hujan,” ujarnya.
Salah satu masyarakat Desa Bulu Mario, Dami (33), mengatakan pemerintah desa sudah tepat menggunakan alat berat dibandingkan swadaya dalam penggalian parit di desanya.
“Hitungannya jika saya yang menggali itu parit dengan gaji 100 ribu per hari selama tujuh jam, lebih baik saya pergi panen selama tiga jam bisa dapat sampai 200 ribu,” cetusnya. (rls)