Perempuan dari Pelajar Muhammadiyah Turut Bersuara atas Pelecehan Seksual di SD Mamuju

Perempuan dari Pelajar Muhammadiyah Turut Bersuara atas Pelecehan Seksual di SD Mamuju

Terassulbar.com, Mamuju – Tak ketinggalan Perempuan pemberani dari organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulawesi Barat, Siti Nur Ifkah, ia turut menyoroti kasus pelecehan seksual yang terjadi di SD Muhammadiyah Mamuju, dimana korban tersebut merupakan  guru dan adapun pelaku tidak lain adalah satpam  sekolah tersebut.  Dengan ini turut mengambil sikap agar pelaku bisa segera mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai perbuatan yang telah dilakukan.

Serta  korban juga berhak mendapatkan hak-haknya yakni penanganan layanan hukum, perlindungan dari ancaman dan tuntutan pidana dan pemulihan rehabilitasi media mengacu pada UU TPKS Tahun 2022.

Saya pribadi sangat bangga dengan sikap berani korban untuk bersuara membela haknya, dan semoga keputusan yang diambil tidak merugikan korban sama sekali” ujar ketua Bidang Ipmawati IPM Sulawesi Barat.

Apalagi kasus tersebut melibatkan anak-anak SD yang di mana dengan usia yang masih rentan sehingga mudah terpengaruh,  seharusnya diajarkan dan diarahkan ke arah yang baik agar tidak tergiring ke arah yang buruk. Malah ini sebaliknya memperlihatkan atau mempertontonkan video yang tidak etis.

Maka dengan itu, ketua Ipmawati yang membidani keperempuanan IPM Sulbar itu, meminta dengan tegas agar pihak-pihak yang berwenang segera menyelesaikan dan mencari jalan keluar yang terbaik agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Dimana hal tersebut merupakan pelecehan seksual dalam bentuk verbal.

“Kami harap para pihak-pihak yang bertanggung jawab segera memberikan penanganan agar ini bisa dicontoh perempuan ataupun korban di luaran sana agar bisa ikut lebih berani untuk berani bersuara  mengenai pelecehan seksual lainnya” tegas Ifkah, saat dikonfirmasi, pada Senin 26 Juni 2023.

Kata Ifkah, tidak ada pelecehan seksual yang dapat ditoleransi entah itu kasus besar ataupun kecil. Jika  kasus-kasus pelecehan seksual kembali terabaikan karena alasan kurang bukti ataupun sebagainya maka tidak bisa dipungkiri kasus pelecehan seksual akan semakin marak karena pelaku tidak mendapatkan efek jera dari perilakunya dan korban semakin terpuruk karena merasa tidak mendapatkan keadilan.

Seperti yang diketahui bersama, bahwa Sulawesi Barat sendiri dalam hal kasus pelecehan seksual masih tinggi sehingga untuk meminimalisir hal tersebut dapat dimulai dari bagaimana pihak-pihak berwenang memberikan penanganan segera mungkin untuk memberikan contoh di luaran sana sebagai langkah untuk pencegahan kasus-kasus lainnya yang dapat terjadi.

Oleh karena itu IPM Sulbar berharap korban segera mendapatkan keadilan seperti yang diterangkan diatas mendapatkan pendampingan dan pemulihan dari pihak yang berwenang.

“Kami sesama perempuan akan saling berpegang tangan mendukung untuk memberantas  ketidak adilan yang terjadi atas kekerasan seksual,”tutup Ifkah. (AR)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *