Pemuda dan Mahasiswa di Mamuju Gelar peringatan Al Quds
Terassulbar.com, Mamuju – Puluhan Pemuda dan Mahasiswa di Mamuju, Sulawesi Barat menggelar peringatan Al Quds di Tugu Nawacita Anjungan Pantai Manakarra, Jumat (05/04/24).
Peringatan itu mengusung tema “Sulbar Menghapus Air Mata Duka Palestina”. Dalam kegiatan tersebut, diawali dengan pembacaan UUD 1945.
Pada kesempatan tersebut, Ray Akbar salah satu pengusung peringatan A Quds menyampaikan, Al Quds Day adalah merupakan perwujudan fitrahwi manusia untuk menolak segala bentuk kolonialisasi, penjajahan dan genosida.
Hal lain kata dia, sikap untuk menantang kekejaman zionis Israel atas penjajahan yang dilakukan adalah merupakan amanah konstitusi Negara kita.
“Sebagai warga Negara Republik Indonesia penting bagi kita untuk menengok sejarah dengan baik. Apa yang terjadi di Palestina tentu punya kaitan dengan Indonesia. Para founding fathers bangsa Indonesia cukup memahami, membela Palestina dari penjajahan Israel adalah komitmen dan pelaksanaan dari amanat pembukaan UUD 1945, yang termaktub dalam alinea 1 dan 4,” terangnya.
Sehingga khusus di Sulbar, cukup beralasan jika kita ikut menggemakan perlawan pada penjajahan di atas muka bumi ini,” pungkas Ray.
Ditempat yang sama, koordinator umum kegiatan Al Quds Day Adhi Riadi menjelaskan bahwa prasa ”Air Mata” memang tak selamanya harus dilekatkan pada duka. Sebab, kehadirannya bisa saja dilatari oleh kondisi psikologi lainnya seperti bahagia dan haru yang dialami oleh manusia.
Namun menurut pria yang akrab disapa Adhi Riadi ini bahwa tentu saat orang bicara Palestina maka tentu Prasa “Air Mata” cukup merepresentasi atas kondisi kegetiran yang telah bertahun – tahun lamanya dirasakan oleh mereka atas kekejaman praktik kolonialisasi dan genosida oleh Zionis Israel.
“Secara fitrawi, saat kita menyaksikan praktek kolonialisasi dan genosida, selalu akan melahirkan pemberontakan sehingga itulah mengapa pada Jumat terakhir Ramadhan ditetapkan sebagai peringatan Al – Quds Day yang dimana momentum untuk menunjukkan keberpihakan kita pada nilai kemanusiaan,” jelasnya.
Lebih jauh Riadi menyebut bahwa kelahiran Al Quds Day tentu bukan tanpa alasan. Ia telah melampau sekat – sekat agama, suku, ras, budaya, sekte atau Mazhab. Al Quds Day harus dimaknai sebagai sebuah gerakan kolektif yang dibangun di atas kesadaran universal.
Di momentum peringatan Al – Quds Day Tahun 2024 kali ini yang jatuh pada Tanggal 5 April 2024. Diberbagai belahan dunia terus digemakan semangat perlawan terhadap praktek kolonialisasi dan Genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel di tanah Palestina. Hal ini menunjukkan bahwa betapa kekuatan fitrawi manusia yang tak ingin menempatkan Prasa “Air Mata” pada duka namun lebih kepada kebahagiaan,” pungkas Riadi.
Diakhir acara, puluhan Mahasiswa dan Pemuda tersebut menutup dengan menggelar doa bersama untuk Palestina. (rls)